Perkembangan dunia saat ini tidak
lepas dari negara-negara yang berada di Timur Tengah, terkhusus negara-negara
di Jazirah Arab yang berjumlah 24 negara. Merangseknya China dalam panggung
perekonomian dunia membuat citra benua Asia menjadi bersinar kembali, setelah
dahulu terkenal dengan Jalur Sutranya. Letak geografis dari Jazirah Arab
sendiri juga sangat menguntungkan, terutama jalur perdagangan yang menjadi
titik utama persimpangan antara tiga benua yaitu Asia, Afrika, dan Eropa.
Mencairnya ketegangan di negara Asia
Barat Daya juga meningkatkan iklim politik dan perekonomian Hal ini dinilai
menjadi salah satu langkah besar dalam menjadikan kawasan tersebut sebagai zona
ekonomi yang akan memimpin perekonomian dunia kedepannya. Dan juga kabar mengenai
beberapa negara Arab sudah menyepakati visi bersama, melalui kerjasama dan
koordinasi akan dapat mewujudkan stabilitas disana
Gayung bersambut, Arab Saudi
berencana akan membangun kota baru yang berada jauh di Utara negaranya. Kota
yang digadang-gadang akan menjadi kota pintar dan pusat dari berbagai jenis
industri tersebut akan menjadi angsa emas penyumbang devisa negara tersebut
kedepannya. Mengingat cadangan minyak negara tersebut yang diperkirakan akan
habis pada tiga dekade mendatang.
Kota yang nantinya akan dikenal
dengan Neom City tersebut merupakan harapan baru bagi masyarakat di semenanjung
Arab pada umumnya dan Arab Saudi pada Khususnya. Kata Neom sendiri diambil dari
akronim ‘Neo’ dan ‘Mustaqbal’, dimana ‘Neo’ berarti baru dan ‘Mustaqbal’
berarti masa depan. Kota yang luarbiasa besar ini nantinya memang menjadi titik
singgah dari seluruh penjuru dunia karena letaknya yang berada di Provinsi
Tabuk yang berbatasan langsung dengan Yordania dan Mesir lewat Selat Aqabanya.
Mesir sebagai pemilik dan pengelola
Terusan Suez juga menyambut baik rencana Arab Saudi tersebut. Hal ini terlihat
adanya penandatanganan kontrak dimana Mesir akan menyuplai listrik ke kota
tersebut nantinya
Yordania yang berbatasan langsung
dengan Neom juga tengah membangun kawasan Bernama Marsa Zayed yang terletak di Aqaba,
Yordania
Saling terkoneksinya pertumbuhan
beberapa wilayah dari ketiga negara baik Mesir, Yordania dan Arab Saudi akan menjadikan
kawasan tersebut menjadi ekonomi baru dalam kancah perekomian dunia. Masih
perlunya konsolidasi sejumlah stakeholder, yang terutama penggalangan dana dari
banyak investor untuk dapat mewujudkan cita-cita besar tersebut nantinya.
Mengingat akan berpindahnya pusat ekonomi dunia ke Benua Asia yang menyebabkan perubahan
signifikan dalam sistem ekonomi dunia. Pariwisata akan menjadi penopang baru
devisa setiap negara yang tadinya hanya bertumpu pada hasil minyak dan tarif
yang mereka kenakan pada setiap kapal di Terusan Suez.
Tentu saja segala aspek kehidupan di
ketiga negara tersebut akan berubah mengikuti rencana ini. Arab Saudi yang
berencana menjadikan Neom sebagai tempat dibolehkannya alkohol dan penghapusan
kewajiban perempuan maka akan merubah banyak peraturan di negaranya. Mulai dari
memberlakukan peraturan khusus daerah istimewa misalnya. Hal yang sama juga
berlaku untuk Mesir dan Yordania dimana kedua negara tersebut harus segera
menyiapkan daerah-daerah satelit untuk menunjang angsa emas tiga negara dapat
beroperasi dengan baik. Mulai dari mendirikan sarana dan prasarana yang
memiliki standar internasional seperti bandara, rumah sakit, hotel dan lainnya
yang dapat menunjang pengunjung di daerah-daerah tersebut nantinya
Posting Komentar