Yogyakarta, Kliring.com - Kegiatan Penanaman 1000 Mangrove di kawasan pesisir Kulon Progo menjadi bukti nyata kepedulian anak muda terhadap kelestarian lingkungan. Aksi ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas, relawan Society of Renewable Energy (SRE), serta masyarakat sekitar yang tergabung dalam Lembaga Pelestarian Mangrove Wana Tirta.
Tujuan utama kegiatan ini untuk melestarikan pesisir selatan Yogyakarta yang kini menghadapi ancaman abrasi cukup tinggi. Mangrove berperan penting dalam menahan gelombang laut, mencegah erosi, serta menjaga ekosistem biota laut agar tetap seimbang. Selain itu, tanaman ini juga mampu menyerap emisi karbon sehingga membantu mengurangi pemanasan global.
“Sebenernya kalau ikut kegiatan konservasi udah hampir mau 10, tapi khusus buat mangrove kayanya udah 6 kali. Jadi emang tertarik dengan kegiatan ini, karena pertama pasti seru, aku suka jalan-jalan dan suka ngelihat alam, jadi sekaligus untuk melestarikan mangrove karena kan mangrove manfaatnya juga banyak. Itu kenapa aku suka ikut kegiatan konservasi seperti ini,” ujar Ahmad Alfarizi, Presiden SRE, saat diwawancarai tim BPPM Kliring.
Menurut Alfarizi, kegiatan ini sangat penting karena wilayah pesisir selatan Jawa memiliki tingkat abrasi yang tinggi. Ia mencontohkan kondisi Pantai Trisik yang kini semakin rusak akibat hantaman ombak. “Jelas penting banget, apalagi di daerah pesisir Indonesia, khususnya di Jawa, bagian selatan ya, karena disini tingkat abrasinya sangat-sangat tinggi. Kemarin aku di pantai dekat sini juga, namanya pantai Trisik, dan itu tuh kena abrasi. Setahun lalu masih ada patungnya, masih ada bagusnya, tapi sekarang sudah hilang semuanya. Itu merupakan salah satu tujuan kenapa kita di sini menanam mangrove, karena penting banget untuk bisa menahan abrasi dari ombak,” jelasnya.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat meski menghadapi beberapa kendala. “Tentunya kesulitan banyak, terutama terkait dengan medan. Kalau kita sebagai pelaksana acara banyak sekali kendala dan juga hambatan, tapi kalau sebagai peserta sih, mungkin kendalanya di bagian cuaca aja. Apalagi di Jogja ini lagi aneh-anehnya musim, kadang hujan, kadang panas, tiba-tiba hujan lagi,” tambahnya.
Eren sebagai salah satu peserta mengaku tertarik untuk ikut karena ingin berkontribusi di tengah kesibukan kuliah. “Saya tertarik karena sudah disibukkan dengan dunia kuliah jadi ingin berkontribusi juga untuk lingkungan, saya juga suka menanam bersama teman-teman,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu lingkungan. “Sangat penting. Kegiatan ini bisa meningkatkan awareness kita terkait isu lingkungan, menambah pengetahuan, kemudian meningkatkan kesadaran bahwa global sedang tidak baik-baik saja,” tambahnya.
Sementara itu, kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari pihak setempat. Pak Warso, selaku Ketua Lembaga Pelestarian Mangrove Wana Tirta, menilai kegiatan ini membawa banyak manfaat bagi pesisir. “Sangat bagus, walaupun kegiatan kecil tapi manfaatnya besar. Saya mendukung dan sangat senang dengan kegiatan ini. Harapannya dapat berkelanjutan, walaupun tidak di sini bisa dilanjut di tempat lain. Karena manfaatnya besar dapat mengurangi emisi karbon dan pemanasan global,” ujarnya.
Salah satu pengurus Wana Tirta menyebut bahwa wilayah ini memang sudah sering dijadikan tempat penanaman mangrove. Namun, ia menambahkan bahwa masyarakat yang tidak tergabung dalam kelompok Wana Tirta belum banyak ikut menanam.
Kegiatan Penanaman 1000 Mangrove ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol kepedulian lingkungan, tetapi juga mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga bumi. Seperti yang disampaikan Alfarizi, “Pesan dari aku, bukan gimana caranya kita ikut mangrove. Maksudnya, ikut mangrove kan salah satu pencegahan juga, tapi lebih kepada sadar aja, bahwa lingkungan itu perlu dijaga, dari kita tidak membuang sampah sembarangan, memperhatikan hal kecil seperti itu akan sangat-sangat berdampak bagi lingkungan, khususnya juga di bagian biota lautnya.” Dengan berakhirnya kegiatan ini, salah satu peserta berharap agar aksi serupa dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus menjaga kelestarian alam.
Penulis : Danik Widiawati
Editor : Shela Ananta & Nuha Zulfina
Reporter : Shela Ananta, Afni Nur & Shafiya Indra

Posting Komentar