KM UPN “Veteran” Yogyakarta Bergerak Lakukan Konsolidasi


Foto : Niken


Yogyakarta, Kliring.com - Sabtu, 15 Februari 2025 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) menggelar konsolidasi yang dihadiri oleh Mahasiswa dari lima fakultas di UPNVY. Konsolidasi digelar di Kantin Kampus 2 UPNVY, guna menghimpun isu dan menentukan arah gerak selanjutnya. Konsolidasi ini digelar sebagai respons atas isu efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintahan Prabowo Gibran yang berdampak langsung terhadap sektor pendidikan.  


Efisiensi yang dilakukan ini menyebabkan penerima Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) terancam tidak dibayar, Mahasiswa baru juga terancam tidak bisa mendapatkan bantuan KIP-K. Selain itu, efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah juga berpotensi terhadap kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa. Pada konsolidasi yang dilakukan pada hari Sabtu, muncul pertanyaan dari audience apakah KIP-K layak diperjuangkan mengingat banyak penyelewengan dana dalam pelaksanaannya. Pertanyaan ini kemudian dijawab dan diluruskan, bahwa KIP-K tetap harus diperjuangkan, karena forum melihat KIP-K dan fungsinya secara umum yang pada kenyataannya membantu banyak sekali teman-teman Mahasiswa. Maka forum sepakat untuk terus mengawal isu ini, khususnya mengenai KIP-K, mengingat Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mulai menerima mahasiswa SNBP tanggal 18 Maret 2025 nanti. Konsolidasi juga membahas kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak pada biaya operasional PTN, di mana universitas juga tidak mampu berbuat apa-apa karena kebijakan berada di tangan pemerintah pusat. 


Setelah konsolidasi, tim reporter BPPM Kliring mendapat kesempatan untuk mewawancarai Hamazul, Kemenkoan Pergerakan BEM Keluarga Mahasiswa (KM) UPNVY. Beliau menyatakan bahwa KM UPN sepakat menyatakan sikap menolak (Kebijakan efisiensi) melalui tuntutan-tuntutan yang sudah disepakati oleh forum dan sepakat mengeluarkan pernyataan sikap secara tertulis yang akan di eskalasi dan akan dilanjutkan dengan konsolidasi-konsolidasi selanjutnya. Tim BPPM Kliring juga menanyakan fokus forum pada hari Sabtu kemarin, jawabannya, forum berfokus menyalakan api perjuangan internal, menyatukan pikiran, dan arah gerak. 


Ada beberapa tuntutan-tuntutan yang dikeluarkan, dua diantaranya yaitu KM UPNVY menuntut pemerintah menjamin anggaran pendidikan, serta memastikan beasiswa dan KIP-K tetap berjalan dan menuntut pemerintahan Prabowo-Gibran untuk memprioritaskan pendidikan di atas program Makan Bergizi Gratis (MBG). 


Meskipun beberapa kampus sudah melakukan konsolidasi, belum ada komunikasi antara BEM UPNVY dengan BEM kampus lain mengenai konsolidasi ini, karena forum masih fokus di ranah internal, yang selanjutnya di eskalasikan ke ranah eksternal. Untuk aksi lanjutan dari konsolidasi yang telah dilakukan, diharapkan BEM seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan ada aksi, tetapi belum bisa dipastikan kapan dan seperti apa bentuk aksi yang akan dilakukan karena konsolidasi eksternal baru akan dilakukan hari berikutnya.



Penulis : Niken Kusumaning

Editor : Shela Ananta


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama