Pasar Kangen Ndeso Sriwedari
Sumber: Panitia Eco Care
Magelang, Kliring.com - Bina desa merupakan kegiatan membangun suatu desa supaya bisa mengelola sumber dayanya dengan lebih baik. Secara umum, kegiatan ini bertujuan untuk memajukan suatu desa secara menyeluruh maupun sebagian sektor yang ada di desa tersebut. Kegiatan bina desa banyak dilakukan oleh berbagai kalangan, seperti organisasi nirlaba, pemerintah, perusahaan swasta, institusi pendidikan, hingga organisasi kemahasiswaan (ormawa). Salah satu ormawa yang menjalankan program kerja (proker) bina desa adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (BEM FEB UPNVY).
Economic Care (Eco Care) adalah proker dari BEM FEB UPNVY. Ketua Pelaksana (KP) Eco Care Aufar mengungkapkan, “Economic Care merupakan salah satu proker unggulan di BEM FEB UPNVY yang dikemas dalam bentuk bina desa. Economic Care bertujuan untuk sebagai sarana mahasiswa dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi.” Eco Care 2024 dilaksanakan di Desa Sriwedari, Kec. Muntilan, Kab. Magelang, Jawa Tengah. Agenda bina desa dimulai pada tanggal Minggu, (23/06/2024) dan ditutup pada Minggu, (27/10/2024), dengan diisi berbagai kegiatan pendidikan untuk anak-anak, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta kelompok kesenian Desa Sriwedari, yang dilaksanakan saat akhir pekan dengan total tujuh pertemuan termasuk pembukaan dan penutupan Eco Care 2024. Dalam pelaksanaannya, panitia Eco Care juga dibantu oleh para relawan yang tugas utamanya adalah membantu panitia menyukseskan kegiatan pada saat hari-h agar berjalan dengan lancar.
Pada dasarnya, Eco Care dibagi menjadi dua kegiatan yang secara konsep dikoordinasikan oleh dua Divisi Acara. Pertama, ada kegiatan pendidikan yang diarahkan oleh Divisi Acara Pendidikan. Kegiatan pendidikan ini berfokus untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada anak-anak di Sriwedari yang akan berguna bagi mereka baik di sekolah, maupun untuk pengetahuan umum. Dengan metode-metode pembelajaran yang menarik dan dibarengi juga dengan permainan serta praktek agar mereka dapat merasakan langsung proses serta hasil dari pembelajaran mereka. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud ialah mini games yang mengharuskan anak-anak memecahkan persoalan matematika sederhana sesuai dengan kelas mereka (mayoritas peserta adalah anak-anak tingkat sekolah dasar), menanam bibit cabai, membuat es krim, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Acara Pendidikan juga menyelenggarakan outbound berhadiah bagi anak-anak Sriwedari, di mana kegiatan ini disambut dengan sangat antusias oleh anak-anak yang jumlahnya melebihi perkiraan sampai membuat para panitia dan relawan cukup kewalahan.
Kedua, yaitu kegiatan kebudayaan yang dikoordinasikan oleh Divisi Acara Kebudayaan. Bidang kebudayaan ini sendiri dibagi menjadi dua, yaitu kesenian dan UMKM. Para panitia dan relawan Eco Care yang bergerak di bidang UMKM melakukan pertemuan serta pembinaan kepada para warga Sriwedari yang memiliki atau berpotensi untuk memiliki UMKM dengan harapan membantu dan melancarkan usaha mereka. Koordinator Divisi Acara Kebudayaan Eco Care Jibril mengungkapkan “sejauh ini kami telah melakukan sosialisasi dan pendampingan mengenai pengemasan, pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), dan foto produk, sehingga bisa dikatakan dalam koridor pendampingan UMKM telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan”, menunjukkan perkembangan positif mereka untuk UMKM Sriwedari sampai dengan hari terakhir Eco Care 2024. Divisi Acara Kebudayaan ini juga melakukan pembinaan kepada kelompok kesenian Sriwedari, salah satu kegiatannya adalah pelatihan media sosial kepada himpunan penggiat kesenian Sriwedari, walaupun sempat terkendala masalah koordinasi dengan mereka. Lalu mereka juga turut tampil untuk memeriahkan acara penutupan Eco Care 2024.
Kehadiran mahasiswa panitia Eco Care 2024 mendapatkan sambutan yang baik dari warga desa, terutama pemuda, Karang Taruna, dan anak-anak. Walaupun jumlah anak-anak di kegiatan pendidikan tidak menentu bahkan di beberapa pertemuan anak-anak yang datang sangatlah sedikit, antusiasme anak-anak yang terkadang berkurang. Koordinator Divisi Acara Pendidikan Eco Care Najiha mengungkapkan, “adakalanya adik-adik ini tidak bersemangat untuk mengikuti kegiatan,” tetapi mereka sebenarnya sangatlah bersemangat dengan kegiatan-kegiatan yang dihadirkan oleh Eco Care 2024. Ketua Karang Taruna Samsuramidi, menanggapi perihal antusiasme Karang Taruna atas terlaksananya Eco Care 2024 di Sriwedari, “Ya Alhamdulillah kami dari karang taruna menyambut dengan baik dan Alhamdulillah bisa berjalan dengan baik, semoga bisa berkelanjutan kedepannya,”
Namun, dalam suatu agenda pasti akan selalu ada evaluasi. Salah satu permasalahan yang paling disoroti selama kegiatan adalah masalah komunikasi. Baik panitia maupun Karang Taruna mengatakan bahwasannya komunikasi selama kegiatan berlangsung perlu ditingkatkan kembali, karena memang beberapa kendala yang muncul selama berlangsungnya acara bersumber dari kurangnya atau bahkan tidak adanya komunikasi antar pihak yang bersangkutan. Masalah komunikasi ini kemudian berimbas pada sulitnya melakukan koordinasi internal maupun eksternal kepanitiaan.
Eco Care 2024 ditutup dengan mengadakan Pasar Kangen Ndeso Sriwedari (PKN Sriwedari). Acara ini berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, dilaksanakan bazar UMKM, mini games tradisional untuk anak-anak, dan pertunjukkan kesenian Topeng Ireng Simo Menggolo. Dilanjut pada hari kedua yang terdiri dari kegiatan bazar, senam pagi, penampilan sekaligus lomba kesenian anak-anak yang dinilai oleh juri dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta), dan ditutup dengan ceremonial yang sekaligus menutup seluruh kegiatan Eco Care 2024.
Penulis: M. Hilmi Fayyaz
Editor: Erena Valentina Br Ginting
Posting Komentar