Peserta Penopang Berkumpul
Sumber: Panitia Penopang
Yogyakarta, Kliring.com - Kering, tandus, dan berdebu, itulah pemandangan salah satu lahan “Sultan Ground” di desa Karangkendal, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, yang pernah menjadi situs tambang pasir pada masanya. Bertahun-tahun bumi di lahan tersebut dikeruk, hingga akhirnya berhenti lalu terbengkalai menjadi lahan kosong tanpa kehidupan. Oleh karena itu, warga setempat pun memutuskan untuk memanfaatkan lahan tersebut untuk kebutuhan mereka. Para warga mulai melakukan revegetasi dan membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin turut berkontribusi dalam pemulihan kembali ekosistem di lahan tersebut.
Penanaman Pohon Peduli Lingkungan atau penopang, merupakan agenda tahunan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (BEM FEB UPNVY) yang tujuan umumnya melakukan penanaman pohon untuk mewujudkan aksi peduli lingkungan. Di tahun 2024 ini sendiri, penopang memiliki tujuan untuk memulihkan lahan bekas tambang. “Penopang memiliki tujuan melakukan pemulihan lingkungan dan revegetasi lahan yang telah rusak akibat aktivitas pertambangan.”, ujar Afni Rahmawati selaku ketua pelaksana penopang 2024.
Di bawah teriknya matahari, para peserta dan panitia Penopang yang dibantu kelompok tani Kelurahan Umbulharjo melakukan penanaman bibit-bibit pohon. Bibit-bibit pohon yang ditanam berupa bibit buah-buahan, seperti bibit jambu mete, dan bibit tumbuhan pakan ternak. Prosesi penanaman dimulai dengan memasukkan bibit pohon ke dalam lubang yang telah digali sebelumnya yang kemudian diberi pupuk dan ditutup dengan tanah lalu dipadatkan secara perlahan sehingga bibit berdiri kokoh. Sumber air yang digunakan berupa botol berukuran 1,5 liter berisi air bersih yang ditancapkan ke tanah, berdekatan dengan bibit yang telah tertanam. Seluruh proses ini dilakukan sebagai langkah untuk mendukung revegetasi yang diinisiasi oleh para warga Karangkendal.
Penanaman kembali atau penghijauan pada media tanah kering yang ada di desa Karangkendal diharap dapat memulihkan petakan alam yang rusak akibat aktivitas penambangan pasir di desa tersebut, demi keberlanjutan kesehatan lingkungan di desa. Selain itu, dengan diadakannya revegetasi ini, para bibit pohon yang telah ditanam dapat dimanfaatkan warga sekitar kedepannya, juga menambah kapasitas water reservoir desa Karangkendal. Karena, water reservoir daerah ini dapat menjadi cadangan pasokan air untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dapat dialirkan ke daerah-daerah lain.
Bercermin dari agenda penopang ini, kita dapat menyadarkan diri kita masing-masing betapa pentingnya menjaga alam sekitar. Semakin hari, kondisi lingkungan hidup terasa semakin tidak kondusif. Kualitas udara tidak kunjung membaik, pemanasan global nampaknya enggan untuk memelankan lajunya, serta masalah terbesar adalah apatisnya manusia terhadap lingkungan. Bahkan pemerintah sendiri nampak tidak seratus persen dalam hal penghijauan kembali serta menjaga alam yang masih ada. Cara terbaik yang dapat dilakukan adalah melakukan aksi nyata peduli lingkungan untuk alam sekitar yang dimulai dari diri sendiri.
Penulis: M. Hilmi Fayyaz, Fadya Rizky Rahmania
Editor: Sania Rintis
Posting Komentar