Skincare merupakan satu dari banyaknya kebutuhan yang dibutuhkan oleh hampir semua kalangan saat ini. Kesadaran untuk merawat kulit yang setiap hari semakin meningkat membuat para pebisnis berlomba-lomba mempunyai bisnis skincare yang dapat memikat konsumen. Bahkan banyak artis juga mengikuti tren bisnis skincare ini. Brand yang ada di pasaran sekarang pun menjadi beragam karena bisnis yang kian menjamur ini.
Tak hanya luar negeri, di dalam negeri pun banyak bisnis skincare yang berdaya saing. Sebut saja Wardah, Emina, Somethinc, hingga Avoskin merupakan brand skincare lokal yang peminatnya tinggi karena produknya berkualitas. Pesatnya perkembangan bisnis skincare mendorong para pemiliknya menggaet public figure atau influencer untuk mempromosikan produknya. Tanpa promosi yang gencar, skincare yang berkualitas akan sulit dikenal masyarakat luas. Selain itu, dengan perkembangan bisnis skincare sekarang ini dapat menambah lapangan pekerjaan, mulai dari bidang ahli kecantikan kulit, produksi, penjualan, pemasaran, reseller, dan masih banyak lagi.
Munculnya banyak bisnis skincare menimbulkan pertanyaan-pertanyaan mengenai gaya hidup mewah pemiliknya. Pasalnya, tak sedikit pemilik brand skincare sering tampil glamor di sosial medianya. Tak dapat dipungkiri hal ini terjadi karena omzet penjualan per bulannya sangat fantastis. Walaupun ada pihak yang menyangka adanya praktik pencucian uang dalam bisnis skincare, hal ini seharusnya dikaji lebih mendalam terlebih dahulu. Peluang pemilik bisnis mengenai hal-hal negatif seperti halnya pencucian uang dalam dunia bisnis bukan sesuatu yang mustahil. Namun, perlu diperhatikan bahwa untuk klaim adanya pencucian uang perlu dibuktikan karena hal ini dapat merusak reputasi bisnis itu sendiri.
Salah satu hal untuk menjadi bisnis skincare yang berkelanjutan yaitu dengan membangun brand awareness. Pengaruh brand tak dapat dipungkiri menjadi hal yang mempengaruhi keputusan konsumen membeli suatu produk skincare. Untuk membuat brand awareness, bisnis sebaiknya memiliki kesan yang baik dengan tujuan agar konsumen selalu percaya. Selain itu, citra brand dalam bisnis juga harus terbentuk sehingga target audiens atau pelanggan dapat tertarik dengan produk-produknya. Lalu dapat kita lihat juga tingkat keakraban yang dimiliki konsumen terhadap brand tertentu. Mudahnya, brand awareness yang suksesl adalah brand yang dapat dikenal dan mudah diingat konsumen.
Brand awareness dapat menjadi strategi dalam pemasaran, terutama ketika proses branding. Hal ini karena sebuah produk dengan brand awareness yang kuat dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dampaknya adalah peningkatan penjualan karena konsumen biasanya lebih memilih membeli produk dari brand yang sudah familiar. Jika strategi pemasaran ini diterapkan, penting untuk menciptakan citra brand yang mudah diidentifikasi dan diingat oleh konsumen. Bukan hanya tentang mencapai target penjualan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan di hati konsumen.
Penulis: Fitra Ferrarista S
Editor: Dwi Yuliyanti
Posting Komentar