Resensi Novel: Laut Bercerita


Judul buku : Laut Bercerita

Pengarang : Leila S. Chudori

Penerbit         : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Tahun terbit : 2017

ISBN : 978-602-424-694-5

Halaman         : 379 halaman

Ukuran         : 13,5 cm x 20 cm



Sinopsis :

Novel ini menceritakan mengenai perjuangan para aktivis mahasiswa yang berusaha menegakkan keadilan di negeri sendiri (Indonesia) pada tahun 90-an. Kala itu, Indonesia memiliki pemimpin otoriter yang mengharuskan rakyat untuk selalu tunduk padanya. Para aktivis dibungkam dan disiksa untuk tidak menyuarakan pemikirannya. Namun, semangat para aktivis mahasiswa tidak pernah padam. Mereka selalu mencari strategi dan berpindah-pindah untuk mengamankan diri. Namun, dalam perjuangan tersebut ternyata ada pengkhianat yang seperti ular, berjalan tenang kemudian melilit dan memberikan racun sehingga para aktivis mahasiswa satu demi satu dapat ditangkap secara paksa. Mereka yang tertangkap diinterogasi dan disiksa. Sedangkan yang belum tertangkap berusaha mengamankan diri dari intaian para intel yang tidak manusiawi. Hal ini membuat para keluarga korban (aktivis mahasiswa yang disiksa) tidak tenang dalam menjalankan hari-harinya. Para keluarga korban berusaha mencari kabar terbaru mengenai kerabatnya yang hilang. Setelah beberpa bulan, beberapa yang ditangkap kemudian dipulangkan dalam keadaan selamat. Namun, mereka tidak tahu keberadaan aktivis mahasiswa lain yang belum pulang dan tidak ada kabar. Hal ini membuat para keluarga korban (aktivis mahasiswa yang disiksa) tidak tenang dalam menjalankan hari-harinya. Bahkan, ada yang sampai lupa mengurus diri. 


Kelebihan :

Novel ini menjelaskan secara detail kejadian yang dialami  sehingga dapat membuat pembaca mudah merasakan apa yang disampaikan penulis. Cerita di dalamnya mengandung teka-teki yang membuat pembaca ingin segera menyelesaikan novel ini. Selain itu, novel ini juga mengandung berbagai nilai moral yang dapat dijadikan pembelajaran bagi pembacanya. Novel ini mengajarkan pembaca supaya selalu bangkit dalam keterpurukan, senantiasa waspada, dan kebenaran harus ditegakkan. 


Kelemahan :

Beberapa kalimat dalam novel ini menggunakan bahasa Jawa tanpa menyematkan arti dari kalimat-kalimat tersebut. Hal ini membuat pembaca kurang memahami arti dari kalimat-kalimat tersebut. Selain itu, ada beberapa penggunaan ejaan yang kurang tepat dan masih ada kata yang salah ketik (typo). Penggunaan tanda baca juga masih ada yang kurang tepat. Alur yang digunakan yaitu alur maju mundur atau campuran yang dapat membuat para pembaca cenderung bingung atau kesulitan dalam memahaminya.


Penulis: Putri Lestari

Editor: Annisa Nur Widya Fauzia


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama