Yogyakarta - Kamis, 18 Agustus 2022 telah berlangsung acara penutupan Global Competence and The Future of Work (GCFoW) 2022. Acara penutupan ini dihadiri oleh 50 peserta di aplikasi zoom meeting yang berasal dari berbagai negara; Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina.
GCFoW tahun ini diselenggarakan dari tanggal 10, 11, 12, 15, 16, dan 18 Agustus 2022. UPN “Veteran” Yogyakarta melalui Office of International Affairs (OIA) bekerja sama dengan enam universitas di Asia Tenggara yaitu Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta (Indonesia), Universitas Bina Nusantara (Indonesia), Universiti Malaya (Malaysia), Pan Pacific University (Filipina), Thaksin University (Thailand), dan FPT University (Vietnam) untuk membekali peserta tentang tantangan yang akan dihadapi oleh tenaga kerja di masa depan. Penasaran bagaimana persiapan panitia KUI untuk acara GCFoW 2022 yang kedua kalinya ini? Mari kita lihat bersama!
Acara Global Competence and The Future of Work (GCFoW) 2022 diikuti oleh 70 orang dengan tujuh pembicara dari tujuh universitas mitra lima negara dan Master of Ceremony (MC) Rayhan Fasya. Peserta yang mendaftar akan diarahkan pada pengisian google form dan mendapatkan keuntungan berupa sertifikat oleh panitia divisi sekretaris. Acara ini mendapatkan banyak peserta berkat partnership dan publikasi melalui sosial media seperti Instagram dan OA Line, meskipun memiliki hambatan seperti kurang persiapan dari panitia acara, dan kurang responsif dari himpunan mahasiswa UPNVY. Acara GCFoW secara langsung dipublikasikan dengan screenshoot zoom meeting dan live report pada Instagram.
Peserta GCFoW akan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mempresentasikan projek mereka. Setiap kelompok akan ditemani oleh buddy, buddy akan membuat poster dan video presentasi projek. Buddy sendiri dirangkap oleh Vice Manager yang sebelumnya pernah berpengalaman dalam buddy, seperti Garistya Cahaya. Namun, kontribusi peserta dalam GCFoW dirasa fluktuatif, hanya sebagian peserta yang aktif.
Karena GCFoW 2022 melibatkan lima negara, hal ini menjadi tantangan bagi Rayhan Fasya selaku MC GCFoW. Rasa gugup berinteraksi dengan orang asing masih terasa walaupun ia telah memiliki pengalaman menjadi MC. Namun hal ini memberikan evaluasi tersendiri bagi Rayhan untuk terus meningkatkan keahlian bahasa Inggris seperti toefl. Untuk mengurangi rasa gugup dan menjaga keserasian topik, Rayhan mempersiapkan diri dengan memahami budaya asing, memperhatikan rundown acara, dan melakukan gladi bersih. Rayhan merasa bangga berkontribusi pada kegiatan internasional ini, dan berharap kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan secara luring.
Di balik keberhasilan Global Competence and The Future of Work (GCFoW) 2022, panitia acara hanya memiliki persiapan kurang lebih satu bulan diiringi beberapa hambatan, seperti koneksi internet.
"Hambatan terbesar karena online adalah jaringan internet yang kadang reconect", ujar Asy-Syfa R selaku koordinator acara. Harapan untuk panitia yaitu lebih mematangkan persiapan demi mengurangi miscommunication.
Penulis: M. Fathur R. R., Eltrifosa C. N.
Editor: Nanda Wahyu Oktavia
Posting Komentar