Yogyakarta - Althaf Abrar Tianto, ketua KKMI Himmatana periode 2022, memberikan informasi seputar Himmatana pada Kamis, 30 Juni 2022 via Google Meet. KKMI Himmatana merupakan salah satu Komisariat Keluarga Mahasiswa Islam (KKMI) yang ada di UPN “Veteran” Yogyakarta. Nama Himmatana sebagai lembaga dakwah Fakultas Ekonomi dan Bisnis terdiri dari dua kata sendiri itu "Himma" dan "Tunna" yang berarti “Cita-cita” dan “Tertinggi Kami (jamak)”, disederhanakan menjadi “Himmatana”. Himmatana mengemban tugas untuk mewujudkan cita-cita membentuk lingkungan muslim di FEB.
Althaf Abrar juga mengatakan bahwa Himmatana sangat tepat sebagai ajang untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, terutama sebagai mahasiswa di lingkungan perkuliahan. Selain itu, di Organisasi Kemahasiswaan Himmatana mahasiswa bisa berperan aktif untuk menyebarkan kebaikan sesuai dengan syariat agama Islam dan memberi manfaat untuk orang lain.
Himmatana memiliki tujuh divisi antara lain: divisi keilmuan, divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), divisi syiar, divisi kemuslimahan, divisi jaringan, divisi media dan komunikasi, serta divisi dana usaha. Masing-masing divisi memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Divisi keilmuan bertanggung jawab untuk menciptakan keilmuan di bidang ekonomi dan bisnis. Program kerja divisi keilmuan antara lain seminar kewirausahaan, pelatihan karya tulis ilmiah, dan lain sebagainya.
Divisi PSDM bertugas untuk mengatur internal Himmatana agar semangat berdakwah. Divisi syiar, untuk menyiarkan tentang agama islam, khusus untuk menyebarkan islam itu sendiri. Divisi kemuslimahan bertugas mengatur bagaimana cara menjadi muslimah yang baik. Divisi jaringan mengatur hubungan Himmatana dengan organisasi kemahasiswaan lainnya, baik yang ada di kampus maupun luar kampus. Divisi media dan komunikasi bertanggung jawab terhadap media sosial Himmatana, termasuk desain poster dan video terkait syiar yang diposting. Divisi dana usaha bertugas untuk mencari sumber pendanaan untuk melaksanakan program kerja Himmatana.
Adapun program kerja yang berdampak dalam dakwah Himmatana yaitu public speaking dan Great Muslimah Training. Public speaking dilaksanakan oleh divisi PSDM, sedangkan Great Muslimah Training diadakan oleh divisi kemuslimahan. Great Muslimah Training banyak dihadiri oleh para muslimah, baik dari internal maupun eksternal kampus. Althaf menegaskan, “kedua proker itu memang paling banyak diminati, cuman bukan berarti kayak acara atau proker yang lain tidak laku ya.”
Althaf Abrar sebagai ketua Himmatana mengaku senang bisa berdakwah dengan berbagai macam cara sesuai selera individu asal tidak keluar dari syariat islam. Di Himmatana bisa berdakwah dengan cara pribadi bebas dalam berkreasi, mengutarakan pendapat, dan berinovasi. Namun kondisi pandemi covid-19 yang mengharuskan semuanya serba online menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi Althaf Abrar untuk memimpin Himmatana. Ia mengaku kesulitan berkomunikasi dengan anggota yang susah dijangkau dikarenakan online, tidak bisa memantau kondisi anggota secara langsung dan sulit memantau para anggota agar tetap semangat berdakwah.
Althaf bisa merangkul setiap anggotanya agar tetap solid dengan cara menjaga frekuensi komunikasi. Tak hanya itu, di Himmatana ada kegiatan mentoring bagi anggota dengan sistem pembagian kelompok sekaligus pembimbing untuk tiap kelompok. Dengan demikian, persaudaraan antar anggota semakin erat dan bisa terjaga dengan baik. Ia juga berusaha menumbuhkan inisiatif masing-masing anggota agar bersemangat untuk berdakwah. Itulah hal tersulit yang dihadapi, namun ia selalu berusaha memberikan amanah saat dibutuhkan agar anggota bisa mengemban tanggung jawabnya dengan baik.
Hal menarik dari Himmatana yaitu kita dapat mendapatkan keluarga seagama/muslim baru, mendapatkan ide-ide cara berdakwah yang benar yang tidak didapatkan di organisasi lain, serta bisa menjalin hubungan dengan lembaga dakwah di fakultas maupun kampus lain. Himmatana juga menjadi satu-satunya KKMI yang mendapatkan pengakuan dari birokrat kampus. “Ini menjadi salah satu langkah maju bagi kita sebagai lembaga dakwah untuk menemukan jalan-jalan baru untuk berdakwah,” tutup Althaf Abrar, ketua Himmatana, di akhir sesi wawancara.
Penulis : 1. Dwi Yuliyanti
2. Rika Centani Sukma
Posting Komentar