Yogyakarta - PKKBN Hari keempat bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI yang ke-77. Setelah dua tahun daring, kali ini Wimada 2022 dapat merasakan upacara Hari Kemerdekaan secara langsung. Mahasiswa baru mulai berkumpul di lapangan kampus sejak pukul 06:00 WIB dan upacara dimulai sekitar pukul 07:30 WIB. Sebanyak 50 gugus berbaris dengan rapi dan dibagi menjadi 4 pleton.
Saat amanat pembina upacara, Dr. Suharso, M.T selaku pembina upacara menggantikan Dr. Mohammad Irhas Effendi, M.Si yang berhalangan hadir menyampaikan pidato dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Bapak Nadiem Anwar Makarim. Beliau menyinggung tentang tema HUT RI tahun ini, yaitu “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” dan upaya Merdeka Belajar.
Di bawah teriknya matahari prosesi pengibaran bendera berlangsung. Para pasukan pengibar bendera yang terdiri dari Resimen Mahasiswa dan mahasiswa baru melangkah dengan tegap melalui sisi pinggir lapangan. Uniknya, di PKKBN 2022 Sang Merah Putih raksasa dikibarkan oleh Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) dari puncak gedung rektorat. Dengan khidmat, seluruh peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diiringi oleh UKM Marching Band.
Jika pemandangan di depan terpampang kemegahan upacara tujuh belasan, Sebaliknya pemandangan di belakang terlihat mengkhawatirkan karena ada beberapa mahasiswa baru yang tumbang. Tandu demi tandu dikeluarkan, ambulans demi ambulans hilir mudik tanpa henti. Dari keterangan beberapa kakak asuh yang kami wawancara, penyebab tumbangnya maba adalah belum sarapan, penyakit bawaan, pusing, dan keluhan lainnya. Peristiwa ini menimbulkan banyak pertanyaan; Mungkinkah kondisi fisik maba melemah karena sudah lama di rumah saja? Atau karena maba sulit beradaptasi dengan jadwal PKKBN yang padat? Bagaimanapun upacara tetap berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti.Setelah upacara selesai maba dipersilahkan untuk duduk terlebih dahulu di lapangan dan mengonsumsi makanan yang disediakan. Meski begitu, jumlah mahasiswa yang tumbang tidak berkurang.
Rundown yang semula mengharuskan mahasiswa baru untuk melakukan mozaik setelah upacara, dibatalkan dan panitia memutuskan untuk memindahkan 4.312 mahasiswa baru menuju auditorium. Pasalnya, menurut keterangan dari salah satu kakak asuh, keputusan tersebut diambil karena banyak mahasiswa baru yang tumbang. Disinilah detik-detik keadaan menjadi kurang terkontrol.
Ditekan waktu, keputusan tersebut membuat suasana sedikit ricuh. Bayangkan saja, di satu sisi semua maba berbondong-bondong mengambil barang bawaan mereka yang diletakkan di selatan lapangan. Di tempat itu juga terdapat para mahasiswa baru yang tumbang menanti giliran untuk diangkut ambulans ke pos kesehatan. Alhasil, ambulans sulit bergerak, tas maba ada yang hilang, dan proses mobilisasi mahasiswa baru ke auditorium terhambat.
Setelah upacara selesai maba dipersilahkan untuk duduk terlebih dahulu di Setelah upacara selesai maba dipersilahkan untuk duduk terlebih dahulu di lapangan dan mengonsumsi makanan yang disediakan. Meski begitu, jumlah mahasiswa yang tumbang tidak berkurang.
Auditorium yang sempit sehingga mengharuskan panitia untuk membagi maba menjadi dua shift. Shift pertama masuk ke auditorium untuk melihat parade UKM. Sementara shift kedua menunggu di luar auditorium. Karena cuaca sangat terik, mahasiswa yang ditempatkan di lapangan dan selasar auditorium mulai mencari tempat untuk berteduh di bawah pohon, sedangkan mahasiswa yang ada di auditorium merasa kegerahan karena kipas angin yang disediakan tidak mampu meredakan hawa panas.
Terbukti dari cuitan mahasiswa di Twitter base menfess UPN @YUPIEN_FESS Tak hanya itu, masih banyak lagi keluhan serta kritik yang ada di base menfess tersebut. Salah satunya seperti di bawah ini.
https://twitter.com/yupien_fess/status/1559757839433732096?s=21&t=rTxqejHRahuQnvvm5ZWUiw
“-upnjog kalo kaya gini sie acaranya diomelin ga ya? Yang di dalem gabisa gerak, badan sakit semua, harusnya kalo udh lama duduk suruh peregangan dulu, yang diluar juga ga enak, kepanasan, duhhh AAAAA MAU JADI GAMADA TAHUN DEPANNN”
Dari skala 1-10, berapa nilai yang kalian berikan untuk PKKBN hari keempat ini?
Penulis: Stevanie H., Eltrifosa C. N., Fitra F. S.e
Editor: Azahra Dita P., Novi Vianita
Posting Komentar