Sabtu (11/05),
Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Dewan Kota Yogyakarta, menyelenggarakan acara workshop ‘Digital Branding Management’
bertempat di Gedung Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia. Acara ini
dihadiri oleh berbagai anggota LPS di Yogyakarta.
Sesi pertama diisi oleh
pembicara dari CEO dan Founder Etnolab yaitu Bapak Sigit Budhi Setiawan.
Menurut beliau, Branding merupakan konsekuensi logis dari perkembangan dunia
digital saat ini. Branding tidak hanya dengan mempunyai akun instagram akan
tetapi cita-cita politik pers kita. Pers mahasiswa harus memilih akan menjadi
sisi yang ekstrim seperti tirto atau menjadi
sisi seperti atta halilintar. Pers mahasiswa harus bisa menjadi Centre of
exellent. Suatu berita itu harus memuat
kebenaran fungsional dan kebenaran filosofis, yang terpenting diantara keduanya
adalah kebenaran filosofis. Hidup media diera saat ini sangat tergantung pada seberapa sering ia muncul di google
atau mesin pencarian. Branding tidak hanya mengenai
memproduksi tetapi mengenai search enging optimation. Search enging optimation
itu pentingnya karena jika sesuai dengan preferensi google maka akan lebih
sering ditemukan dan dibaca orang. Selain itu penting juga search enging
marketing yaitu sebarapa
banyak kita mempunyai uang untuk menghadirkan situs web kita ke search enging
baik itu google adwork facebook ads, dan sebagainya. Dalam CEO kita mensetting kata kunci yg
tranding, korelasi antara judul,
tulisan dan gambar. Perkembangan media, dan bagaimana bermedia selalu terkait
dengan jabatan. Misalnya saat yang
digunakan ialah media
radio, maka sosok yg
mempunyai kecakapan berbicara tanpa teks,mengglegar, akan menjadi sosok yang
disegani contohnya Soekarno. Sigit menambahkan mengenai batapa pentingnya branding yang
bukan hanya mengenai uang tetapi investasi. Beliau juga menyampaikan bahwa pers
mahasiswa adalah ukm kreatif yang nyata, dimana ada banyak ilmu mulai dari jurnalistik, menulis sampai
desain grafis yang apabila dimanfaatkan dengan baik akan sangat berguna untuk
saat ini apalagi masa yang akan datang.
Pada sesi selanjutnya,
Agus Mulyadi selaku Pemimpin Redaksi Mojok hadir untuk menjadi narasumber dalam
Workshop ini. Agus banyak menerangkan mengenai hal yang harus termuat dalam
branding, meliputi
aspek otentik, konsisten, visible dan valuable. Dalam menciptakan suatu brand
itu membutuhkan perjuangan minimal tiga bulan selebihnya kita akan mendapatkan
manfaat dari brand tersebut. Branding ini berfungsi sebagai media relation.
Menurut Agus, hal yang
diterapkan Mojok adalah ‘Receh adalah nama tengah kami’ dimana dalam membuat
tulisan mereka selalu mengambil sudut pandang yang berbeda serta selalu
disisipi humor.
Melalui acara workshop
digital branding ini, diharapkan agar mahasiswa dapat menerapkan keterampilan
dalam digital branding dan jurnalistik. Sehingga, mahasiswa dapat memiliki
skill tambahan, dan juga untuk mengembangkan kemampuannya agar dapat bermanfaat
baik dalam perkuliahan, maupun
bermasyarakat.