Foto: Studio Republic/Unsplash |
Menjadi mahasiswa bukanlah sekedar
menikmati dunia perkuliahan, belajar bersama, dan jadi tempat ajang cari jodoh saja.
Namun juga bertanggung jawab atas diri sendiri, bagaimana cara membagi uang,
bagaimana agar kamu bisa makan teratur setiap hari. Sebagai mahasiswa, tentu kamu
sudah mulai berpikir bagaimana mendapatkan uang dengan memanfaatkan waktu luang
tanpa mengganggu waktu kuliah. Kamu harus dituntut kreatif supaya bisa mandiri
agar tidak hanya mengandalkan uang kiriman dari orang tua, terutama mahasiswa
rantau tentunya. Dengan bekal kreativitas, dan jeli melihat peluang, sebenarnya
banyak peluang usaha bagi mahasiswa yang tidak menggunakan modal besar, atau
malah tidak memerlukan modal sama sekali.
Kamu pasti
pernah berpikir bagaimana cara menambah uang saku yang pas-pasan itu. Maka
tidak heran bila banyak mahasiswa yang berusaha memulai bisnis agar bisa
mendapatkan penghasilan sendiri. Namun, dalam memulai bisnis terkadang kamu terkendala
oleh modal dan takut mengambil resiko. Dalam memulai bisnis sebenarnya kamu
tidak memerlukan modal besar, hanya butuh ketekunan dalam menjalankannya.
Sebelum memulai
bisnis, kamu harus memperhatikan faktor internal dan faktor eksternal agar
bisnis kamu lancar, menguntungkan, dan tentunya tahan lama.
Faktor Internal (dari dalam diri)
Kamu dapat
melihat dalam diri kamu terlebih dahulu, bisnis itu sebuah keinginan atau
kebutuhan. Agar bisnis itu dapat berjalan, kamu harus menjadikan bsnis itu
sebagai kebutuhan, karena kamu akan merasa butuh bisnis itu dan akan
bersungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Beda halnya jika kamu memandangnya
sebagai keinginan. Kamu hanya ingin, dan keinginan itu hanya sesaat. Kamu akan
mudah merasa bosan, jenuh, dan mudah tidak semangat dalam menjalankan bisnis
yang akan berdampak pada kelangsungan bisnis kamu tersebut.
Yang tidak
kalah penting dalam bisnis yaitu yang pertama harus niat. Jika sudah ada niat, yang selanjutnya yaitu
keahlian dan tindakan. Jika kamu sudah mempunyai niat dan tekat yang kuat, maka
kamu harus mendukungnya dengan keahlian yang ada miliki. Karena jika hanya niat
tanpa memiliki keahlian apapun juga bisnis tersebut tidak akan berjalan lancar.
Setelah ada niat dan keahlian, harus segera melakukan tindakan untuk mejudkan
bisnis tersebut.
Faktor eksternal (dari luar diri kamu)
Setelah melihat
faktor internal, kamu juga penting melihat faktor eksternal, karena itu yang
akan menjadi target pemasaran bisnis kamu. Faktor eksternal itu sepeti menganalisis
pasar, apa yang sedang laku dipasaran, atau kita melihat produk apa yang banyak
dicari konsumen. Dengan begitu kamu akan menemukan peluang bisnis yang sesuai.
Saat
menganalisis pasar, kamu harus bisa membaca peluang kecil dan besar. Saat
menganalisis peluang, kamu juga harus memikirkan besar kecilnya resiko. Jika kamu
mengambil peluang yang besar apakah resikonya akan besar pula? Begitu juga
sebaliknya.
Dari dua faktor
di atas, kamu dapat mengambil bisnis yang kamu butuhkan sehari-hari. Bisa dari
kebiasaan kamu, dari kebutuhan, dan hobi kamu. Misalnya kamu seorang muslim dan
menggunakan jllbab, maka kamu bisa memulai bisnis dengan berjualan jilbab. jika kamu suka mengoleksi jilbab, kenapa kamu
tidak mencoba memulainya, yang biasanya kamu harus kesana kemari mencari jilbab
untuk dipakai sendiri, kini kamu bisa mendapatkan penghasilan dari hobi kamu
tersebut. Dengan begitu kamu tidak memerlukan modal, dan jika kamu menggunakan
modal pun tidak akan rugi karna kamu bisa menggunakannya sendiri.
Dengan begitu, kamu
tidak perlu capek bekerja. Cukup bermodalkan gadget kamu sudah bisa medapatkan penghasilan sendiri. Bisnis itu
tidak selalu memerlukan modal besar, tapi bisnis itu hanya butuh ketekunan
untuk menjalaninya. Jangan takut mengambil resiko, karna bisnis yang berhasil
berawal dari kegagalan.
Penulis: Vyas Jati Palupi