Kerajaan Tonga
merupakan negara tidak berdaulat Polinesia yang merdeka penuh dari penjajahan
Inggris pada 4 Juni 1970. Tonga terletak di antara Samudera Pasifik dan
Samudera Atlantik, tepatnya di sebelah selatan Samoa dan timur Fiji. Negara
dengan ibu kota Nuku’alofa ini mempunyai luas wilayah 748 km2 dan dihuni oleh
106.170 jiwa pada tahun 2015, dikutip dari id.m.wikipedia.org. Negara yang
hampir tidak kita dengar namanya ini ternyata mempunyai beberapa fakta menarik.
Sumber: Google.com |
Pertama, memungkinkan menjadi negara
dengan penduduk paling sedikit di dunia. Dengan populasi penduduk pada tahun
2015 tersebut, coba bayangkan berapa jumlah penduduk Tonga pada masa awal
kemerdekaan? Perkembangan penduduknya tidak terlalu signifikan setelah 41 tahun
merdeka.
Kedua, sepi akan demonstrasi. Negara
ini sering mengadakan kegiatan ritual dan sosial serta budaya yang intensif
sehingga jarang sekali terjadi demonstrasi. Rasa cinta bangsa dan tanah air
begitu melekat pada pribadi penduduk Tonga. Jika hal ini terjadi di Indonesia,
tentu negara kita akan adhem ayem, jauh dari kekacauan yang sering ditinggalkan
oleh jejak demonstran.
Ketiga, menurut berita yang dilansir
kaskus.co.id, Tonga merupakan negara dengan 92% penduduk mengalami kegemukan.
Bahkan berat badan Raja Tonga, King Tupou, pernah mencapai 209 kg. Hal ini
bermula dari banyaknya penduduk yang berprofesi sebagai nelayan karena secara
geografis Tonga berbatasan langsung dengan laut. Penduduknya pun gemar
mengkonsumsi banyak ikan. Lambat laun populasi ikan di sekitar Tonga semakin
berkurang, juga kapal para nelayan kalah dengan kapal ikan asing yang
menggunakan teknologi lebih baik. Kondisi ini yang akhirnya mempengaruhi pola
makan penduduk Tonga. Mereka mengandalkan makanan import dimana makanan import
tadi kebanyakan tidak sehat karena mengandung banyak lemak dan gula. Contohnya,
cornet beef dan minuman manis. Kebiasaan inilah yang memicu kegemukan bagi
penduduk Tonga. Belum lagi ketika pelaksanaan perayaan pengangkatan raja.
Penduduk Tonga akan merayakannya dengan memasak 70 ekor babi untuk dikonsumsi
bersama. Di samping itu, penduduk Tonga jarang berolahraga. Maka tidak
mengherankan jika mayoritas penduduknya mengalami obesitas.
Oleh: Sekar Windusari