Cerpen : Mahasiswa Baru

https://cdn.pixabay.com/

Setelah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai kelulusan, mereka berlomba-lomba mendapatkan perguruan tinggi negeri terbaik yang ada di Indonesia demi menggapai cita-citanya menjadi orang sukses. Berbagai cara ditempuh oleh para calon mahasiswa dengan mengikuti berbagai jenis kegiatan untuk menunjang nilai tes masuk perguruan tinggi negeri, dari mulai les bimbingan, membeli buku-buku untuk tes, dan masih banyak lagi. Terdapat beberapa jalur yang dapat ditempuh oleh calon mahasiswa baru untuk memasuki perguruan tinggi, antara lain:
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), jalur ini menggunakan nilai akademik kita saat menekuni pendidikan di SMA/sederajat sebagai acuan dan akreditasi dari sekolah asal kita. Jalur ini terbilang cukup sulit karena kita akan bersaing dengan siswa dari seluruh Indonesia, mengingat standar minimum nilai setiap sekolah berbeda beda.
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), menggunakan tes serta penilaian lain sebagai acuan utama. Tiap universitas terkadang memiliki kebijakan masing-masing. Tes SBMPTN akan dibedakan menjadi empat kategori, yaitu saintek, soshum, dan campuran sesuai dengan minat dan jurusan yang dipilih calon peserta.
Seleksi Mandiri (SM), merupakan jalur masuk melalui tes yang dilakukan masing-masing perguruan tinggi. Untuk itu, semua kebijakan dan persyaratan ditentukan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.
Masuk perguruan tinggi negeri itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak rintangan yang harus dihadapi dari mulai biaya yang dikeluarkan untuk mendaftar tes SBMPTN atau Mandiri serta soal-soal yang harus dikerjakan dengan benar agar mendapat nilai yang bagus. Jika kalian para calon mahasiswa berusaha dengan sungguh-sungguh, besar peluang kalian untuk diterima karena pada dasarnya usaha itu tidak akan mengkhianati hasil. Apabila telah diterima di perguruan tinggi negeri, berterima kasihlah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kedua orang tua, karena merekalah yang selalu mendampingi dalam setiap usahamu. Jangan menjadi orang yang sombong karena telah diterima universitas negeri dan membanding-bandingkan dengan teman-teman yang diterima di universitas swasta. Kemudian belajarlah dengan sungguh-sungguh, karena jika sudah masuk kampus itu tidak semudah apa yang kalian pikirkan.
Wah kalau sudah masuk kampus pasti tugas tidak sebanyak waktu SMA dan pasti banyak waktu santainya.
Dalam perkuliahan, kalian akan bertemu teman dari berbagai daerah yang mempunyai beragam sifat.  Selain belajar kalian juga harus bersosialisasi dengan teman-teman lain yang merupakan salah satu cara untuk beradaptasi dengan kehidupan kampus baru. Bersosialisasi juga bisa sebagai cara untuk mendapatkan teman yang cocok bagi kalian. Dalam bersosialisasi juga disarankan harus hati-hati karena tidak semua orang itu bersifat baik, jangan sampai terjerumus ke hal-hal yang buruk yang akan membuat perkuliahan kalian terhambat. Salah satu teman yang dapat menghambat adalah teman yang mengajak kita untuk mengkonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang. Tolaklah ajakan seperti itu, namun bukan berarti kalian harus menjauhi orangnya juga. Jauhilah kebiasaan buruknya, bukan orangnya.
Ada satu hal lagi yang menjadi kebiasaan mahasiswa yaitu titip absen (TA). Mahasiswa yang sudah menjalani perkuliahan tidak asing lagi dengan kata itu tetapi untuk para mahasiswa baru pasti asing dengan kata itu. Titip absen merupakan budaya turun-temurun yang dilakukan mahasiswa. Dengan adanya titip absen mahasiswa dapat dinilai hadir oleh dosen karena sudah mengisi daftar hadir. Mahasiswa yang suka titip absen memiliki berbagai alasan dari mulai sakit tetapi sakitnya tidak dirumah sakit, malas kuliah, sedang ada urusan di luar kampus, dan alasan sedang pulang kampung.
Titip absen sering dipandang sebagai kebiasaan buruk karena masa depan bangsa itu diperoleh dari lulusan yang baik dan jujur. Titip absen dianggap cikal bakal dari seorang koruptor karena titip absen itu telah melanggar hal-hal kecil yang menyangkut  norma, maka  norma yang berkembang kini menjadi hal yang lumrah jika kita titip absen kepada teman kuliah kita. Sehingga ini menjadikan perilaku keseharian kita yang dapat dimaklumi dan menjadi kebiasaan. Bukan rahasia umum jika kuliah masih saja menjadi ajang "pembelajaran" korupsi bagi generasi mudanya. Jika ini terus berlaku dan tak bisa kita ubah, maka nanti mental kita akan semakin tajam terasah untuk korupsi dan kemudian semakin besar saja, entah ketika masih mahasiswa atau sudah bekerja.
Kalau kalian memang tidak dapat menghadiri perkuliahan lebih baik jangan melakukan tindakan titip absen karena merupakan tindakan yang tidak baik. Dalam perkuliahan itu kita dididik untuk bisa bertanggungjawab dari mulai mengerjakan tugas, menghadiri perkuliahan, dan lain sebagainya. Apabila kita masih melakukan titip absen berarti kita belum bisa menjadi orang yang bertanggungjawab pada diri kita sendiri. Ayo mulailah berubah dari hal-hal kecil untuk menjadi lulusan mahasiswa generasi bangsa yang baik, jujur, dan dapat mengharumkan nama negara Indonesia karena kualitas sumber daya manusia yang yang tinggi.


Teks oleh: Radheana Rahmasari
Lebih baru Lebih lama