Judul : Crazy Rich Asian
Genre : Romantis, Komedi, Drama
Sutradara : Jon M. Chu
Pemeran : Connstance Wu, Henry Golding, Gemma Chan, Awkwafina
Durasi : 121 menit
Bahasa : Inggris, Kanton
Pernah dengar istilah “Old Money
People”?
Seorang perempuan Asia bernama Rachel Chu, yang
merupakan professor ekonomi di New York mendapatkan kesempatan untuk bertandang
ke timur bersama kekasihnya, Nicholas Young (yang selanjutnya kita sebut, Nick).
Nick sengaja mengajak Rachel untuk menghadiri undangan temannya sebagai bridesman sekaligus memperkenalkan
Rachel pada keluarganya. Tanpa Rachel sadari, pria yang selama ini berkencan
dengannya itu memiliki latar belakang yang berbeda dengan apa yang ia ketahui
selama ini. Nick Young ternyata merupakan seorang “Crazy Rich Asian” atau dikenal sebagai orang Asia yang super-duper
kaya. Nick merupakan pewaris dari keluarga Young, salah satu keluarga keturunan
Tionghoa paling berpengaruh di Asia, khususnya Singapura. Sebagai “Crazy Rich Asians” keluarga Young
mempunyai berbagai seluk-beluk kehidupan yang menarik bagi sebagian besar
rakyat jelata Asia.
Film Crazy Rich
Asian merupakan besutan Jon M. Chu dibantu screenplay oleh Peter Chiarelli dan Adele Lim. Film yang bergenre
komedi-romantis ini diangkat dari novel milik Kevin Kwan dengan judul yang
sama. Berangkat dari kisah masa kecilnya di Singapura, Kevin menuliskan semua
yang dirasakannya saat kedua kakek-neneknya masih hidup dan merawatnya di
sebuah lokasi yang penuh dengan kemakmuran ala Asia. Dalam film ini, sentral
dari cerita merupakan keluarga Young yang diambil dari sudut pandang Rachel.
Film ini menunjukkan betapa keluarga kaya Asia yang memang sudah kaya dari
lahir, atau sering disebut Old Money
People menghabiskan kekayaannya tanpa perlu pusing memikirkan apakah mereka
akan menjadi miskin nantinya.
Dengan setting
yang berbeda dari film Hollywood kebanyakan, film ini sukses menjadi kesayangan
penonton di negara asalnya, Amerika. Porsi aktor dan aktris yang semuanya
merupakan orang Asia (terkhusus orang Tiongkok atau Cina Daratan, red) memberikan warna yang baru dalam
industri perfilman di sana. Penonton diajak menjelajah Singapura sebagai latar
belakang utama film ini dan menunjukkan betapa kehidupan glamor dan suasana
yang sangat Asia begitu kental saling berkaitan satu sama lain. Lewat salah
satu scene di mana Rachel dan Nick
membeli makanan di pedagang kaki lima menunjukkan betapa luasnya khasanah
kuliner yang dimiliki Asia, diikuti dengan suasana khas yang penuh keramahan
dari para penjualnya. Selain dibawa ke Singapura, penonton juga ikut dibawa
memanjakan matanya dengan pemandangan laut di wilayah sekitarnya dan mengambil
salah satu pulau di Malaysia yaitu Pulau Langkawi. Dalam scene ini, terlihat betapa pulau tersebut memang seperti pulau
pribadi khas milik orang-orang kaya yang tidak terjamah manusia dan terjaga
keasriannya.
Selain memperkenalkan Singapura, film ini juga membawa
penonton untuk menyelami bagaimana konflik yang sering menerpa kehidupan
orang-orang Asia. Dengan menggunakan Rachel Chu sebagai salah satu anti-tesis
“Cina Daratan” karena ia merupakan imigran dari Asia yang sudah lama tinggal di
Amerika, cerita dalam film ini terasa lebih hidup. Alasannya? Dalam film ini tampak betapa Rachel kaget dengan
perbedaan pola pikir yang ada, serta penonton bisa lebih mengeksplor lebih jauh
lewat karakter Rachel dan menginterpretasikan sendiri betapa rumit tetapi
berwarnanya pemikiran keluarga-keluarga Asia. Selain itu, penonton juga diajak
menyelami betapa pemikiran konservatif khas Asia juga masih bisa relevan dalam
menjaga integritas mereka sebagai “Crazy
Rich Asian”
Secara keseluruhan, film ini memang layak mendapatkan
apresiasi yang besar dari penontonnya. Terbukti dengan skor yang didapat oleh
film ini di website Rotten Tomatoes
yang mencapai 93% dan mendapat rating
7,6 dari 10 di website IMDB. Meskipun begitu, film ini juga memiliki beberapa
celah, di antaranya pemilihan aktor utama yang masih kurang menggambarkan
keturunan Asia dan penggunaan efek CGI yang masih kurang halus. Namun, dengan
pengemasan cerita yang unik, latar tempat yang menarik, latar suara/soundtrack yang manis dan khas Asia serta
penyajian kisah cinta yang seperti dalam dongeng tetapi tidak berlebihan
membuat film ini cocok menjadi film yang menyenangkan untuk ditonton bersama
dengan orang yang Anda sayangi.
Penulis : Ratih Kusumawardhani