MEA
adalah sebuah pasar tunggal yang disetujui oleh negara-negara di ASEAN pada
dekade lalu. MEA sendiri adalah singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN, dalam
istilah asing MEA disebut sebagai ASEAN Economics Community. Penanaman modal
asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan
sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi penduduk di
negara-negara ASEAN. MEA sendiri diharapkan dapat mewujudkan tercapainya suatu
kawasan yang stabil, makmur, berdaya saing tinggi dengan pertumbuhan ekonomi
yang berimbang serta berkurangnya kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi. Didalam
MEA terdapat lima pilar dalam cetak-biru, yaitu
(1)
Ekonomi ASEAN yang terintegrasi dan kohesif
(2)
ASEAN yang kompetitif dan dinamis
(3)
peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral
(4)
ASEAN yang tangguh, inklusif, dan berorientasi serta fokus ke masyarakat
(5)
ASEAN Global.
![]() |
sumber gambar : google |
Namun,
seiring waktu berlalu MEA juga ikut berlalu, seakan MEA hanya sebuah isu yang
dan tidak terealisasikan dalam perekonomian di Indonesia. MEA juga tidak
berdampak apa-apa bagi masyarakat Indonesia. Perekonomian di indonesia masih
berjalan dengan normal seperti sedia kala sebelum ada MEA. Pertumbuhan ekonomi
domestic juga tidak terjadi sedikitpun, warga masih banyak yang terjebak dalam
kesulitan ekonomi. Kemudian apa pengaruh MEA? Sebenarnya MEA tidak berpengaruh
apa-apa. Karena sebenarnya sebelum ada MEA kita sudah menggunakan system pasar bebas antar Negara ASEAN, lihat saja banyak
diantara kita yang sebelum ada MEA sudah menggunakan gadget dari Korea, baju
dari Vietnam dan bahkan beras juga merupakan impor dari Singapore. Para pekerja
juga masih aman-aman saja dan masih bersaing dengan warga sekitar seperti
biasa, tidak seperti berita yang menyebar ketika terjadi MEA yang mana di
sebutkan bahwa pesaing akan bertambah banyak dan berat karena akan banyak warga
asing yang mencari pekerjaan ke Indonesia.
Sebenarnya MEA hanyalah alat yang
digunakan untuk pengesahan system perekonomian ASEAN yang sudah berjalan sejak
berabad-abad lalu. Yang lebih berpengaruh untuk memojokan dan menyulitkan warga Indonesia
meskipun MEA sendiri memiliki tujuan mulia untuk perekonomian. Namun kita tidak
perlu takut dan resah, karena sebenarnya kita telah mengalami system MEA sejak
dahulu dan kita juga tetap dapat bersaing dan bertahan dalam perekonomian
dunia. Sehingga kita ketahui bahwa sebernya SDM warga Indonesia bukan lebih
rendah dari luar negeri maka kita harus terus berjuang dan percaya diri meski
terjadi MEA di masa sekarang ini.
Teks: Wahyu Widi Wulandari
Posting Komentar