Seminar Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran”
Yogyakarta telah
diselanggarakan pada Sabtu, 8 September 2018. Dihadiri 130 peserta, mayoritas peserta PKM tersebut adalah
mahasiswa baru yaitu angkatan 2018. Hadir sebagai pembicara adalah Oliver
Samuel S., S.Kom., M.Eng seorang dosen Teknik Informatika UPN
“Veteran” Yogyakarta, Achasanul Akbar yang merupakan Alumni Manajemen UPN ”Veteran”
Yogyakarta angkatan 2013, dan Muhsin Al Anas
selaku ketua Livestock
Disruptuon Team Mahasiswa Program Doktor UGM.
Ketua Pelaksana
Seminar PKM yaitu Alwi menuturukan bahwa, seminar PKM ini diadakan untuk
menjawab fenomena di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPNVY yakni masih minimnya minat
kepenulisan karya tulis ilmiah terkhusus di PKM, oleh karena itu BEM FEB
berinisiatif untuk membangun atau membuat acara yang bisa menjawab fenomena
tersebut.
Ia menambahkan, “Diharapkan nanti dari adanya acara ini kita bisa saling sharing mengenai dasar-dasar pengetahuan
apa itu PKM lalu bagaimana kita dapat memotivasi para mahasiswa baru khususnya
mahasiswa angkatan tahun 2018 dan juga kita bisa saling sharing praktisi langsung yaitu Achsanul Akbar mampu masuk pimnas. Lalu aku juga berharap
dari adanya acara ini, tidak cuman jadi acara seremonial saja. Maupun di sini kami bisa mem-follow up lagi setiap jurusan yang mana
nantinya kita akan membuat PKM Center.”
Ditemui setelah
seminar ini selesai, Muhsin Al Anas
seorang mahasiswa yang masih menempuh studi S3 di Fakultas
Peternakan UGM menjelaskan bagaimana ia pernah membimbing lima proposal dan tiga dari lima proposal tersebut lolos didanai
Dikti, kemudian yang lolos pimnas dua, dan satu mendapatkan emas.
Saat ditanya
apakah mahasiswa yang melakukan PKM hasilnya akan berbanding lurus dengan
prestasi akademik, ia menjawab, “Kalau saya iya, karena itu sebenarnya tanggung jawab personal
masing-masing, apa yang kita lakukan itu sebenarnya tidak selalu bisa
dikaitkan dengan prestasi atau sebagainya. Sebenarnya yang saya katakan itu
berkaitan dengan berbanding lurus atau engganya itu tergantung dari diri orang
itu. Ada yang kemudian sangat aktif di PKM tapi IPKnya jelek ada juga, ada yang
dia PKM tapi aktif juga ada. Ada yang
biasa-biasa juga aktif PKM karena dia (mempunyai) kreativitas. Jadi kalau masalah
tanggung jawab ke akademis itu sebenarnya ke pribadinya masing masing, dia mau
bertanggung jawab tidak? Untuk akademiknya, untuk masa depannya, untuk ikut lomba punya
karya dan sebagainya itu kedirinya, tapi kalau semuanya dikaitkan antara ikut kreativitas, ikut PKM
berbanding lurus dengan akademik itu tidak selalu, tapi setidaknya dengan ikut PKM dia
pasti kreatif karena dia dituntut berinovasi, membuat kreativitas.”
Ditanya kembali
pemantik yang membuat Muhsin Al Anas menjadi seperti ini, ia mengatakan, “Saya dulu di SMA orang yang biasa di kelas, tidak pernah ikut
organisasi, orang yang tidak aktif, akhirnya saya diterima di kampus besar, kampus yang
punya nama. Dari situ bermula,
saya kemudian berpikir, saya tidak mau menjadi dahulu lagi waktu SMA, jadi orang yang kemudian tidak aktif, tidak punya apa-apa tapi saya ingin merubah menjadi
seorang yang aktif, pertama di situ. Saya dahulu belum berpikir untuk (mendapakan)
prestasi, ternyata setelah mau untuk aktif kita ditemukan dengan banyak
orang, banyak orang yang kemudian dia aktif organisasi ditambah lagi yang punya
prestasi. Kenapa kemudian saya tidak menjadi seperti itu, dari situ akhirnya kemudian saya berusaha bagaimana
kalau saya aktif, IPK saya baik, dan saya punya karya, karyanya apa yaitu
tulisan dan hasil-hasil lomba.”
PKM dapat membuka peluang usaha setelah kuliah
“Orang-orang yang membuat kreativitas tapi sustainable artinya membuat suatu ide
tapi itu akan digunakan. Ada dulu itu PKM membuat eskrim, sekarang menjadi wirausaha dan
membuka lapangan kerja, karyawannya sekitar 50 orang. Jadi ada awal titik kreativitas
dan bisa digunakan,” kata Muhsin.
Ia juga
menjelaskan bahwa suatu inovasi kalau tidak dimodali dengan bisnis hanya akan menjadi kreativitas yang lapuk.
Lapuk artinya hanya didiamkan saja, tapi kalau semuanya nanti diarahkan ke
bisnis jadi produk bisnis nanti akan
sustainable atau berlanjut.
Harapan Muhsin Al Anas sebagai pembicara di seminar
bagi teman-teman yang mau mengikuti PKM ini bagiamana ?
“PKM itu adalah suatu jalan untuk menjadi kreatif
karena orang-orang dituntut seperti itu. Kreativitas itu menjadi suatu peran
penting di negara ini. Kalau kita ada data yang terakhir keluar di Global
Competitive Report artinya kompetensi orang-orang di dunia, negara Indonesia
ditempatkan di level 36, artinya kita masih lemah dibanding dengan
negara-negara lain dalam bentuk inovasi dan kreativitas sehingga dengan adanya
PKM, setidaknya walaupun tidak PIMNAS tidak apapun (tidak masalah),
setidaknya mereka mau berpikir ke arah kreativitas.
Reporter: Charles Sigit