Kegiatan "Ruang Diskusi #1" oleh Research of Economic Development (RED)

 




Yogyakarta – Kegiatan Ruang Diskusi #1 telah dilaksanakan pada Sabtu, 9 April 2022 oleh Research of Economic Development (RED) divisi penelitian dan pengembangan sebagai wadah penyaluran ide dan gagasan mengenai isu ekonomi. Kegiatan Ruang Diskusiini mengangkat isu mengenai Risiko Kenaikan PPN. Penyambutan awal dengan backsound sambil menunggu peserta  masuk ke ruang zoom menjadi awal yang menarik dan memberikan suasana yang baik, sehingga mengurangi rasa kebosanan sebelum kegiatan dimulai. Acara kegiatanRuang Diskusidimulai oleh Nadia Silmi sebagai Master of Ceremony(MC) dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, “Indonesia Raya” dan Mars Bela Negara UPNVYK.Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Ketua Umum RED, Anton Soleh Hudin, yang diakhiri dengan jargon, “RED! TingkatkanSkillEkonomi!” ujarnya.

Pemaparan materiRisiko Kenaikan PPN dipresentasikan oleh pemateri kelompok satuyang terdiri dari Elvin Ade (moderator), Nurul Azizah, Ferena Centana, Mufiidah Qurrota ‘Aini, dan Elisabeth Gaisca Nesta Romanisti. Presentasi pemaparan materi Risiko Kenaikan PPN berisi mengenaipengertian PPN, rumus perhitungan PPN, barang yang dikenakan PPN, studi kasus, dampak, dan solusi yang menarik perhatian peserta untuk mendiskusikan isu tersebut.

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab sebagai bentuk diskusi. Penanya bukan hanya dari peserta namun juga dari panitia sendiri, sehingga kegiatan Ruang Diskusimerealisasikan konsep kegiatannya yaitu Belajar Bareng.

Terdapat enam pertanyaan yang berbobot dari segi kebijakan/regulasi pemerintah, bisnis, tenaga kerja dan masyarakat oleh peserta maupun panitia, dan ditanggapi dengan jelas oleh pemateri serta panitia kegiatan. Kegiatan Ruang Diskusi memberikan suasana diskusi yang hidup selama kurang lebih dua jam sesuai dengan timelinekegiatannya.Sebelum kegiatan ditutup, ada pesan yang dicurahkan Ketua Umum RED terhadap isu kenaikan PPN.

“... Berita yang sebenarnya hoax ataupun tidak benar itu sering kali kita temui di media sosial dan hal seperti itu pula kadang tidak seburuk seperti apa yang diberitakan. Nah, sehingga kita juga perlu cermat melihat sebenarnya apa sih maksud dari kenaikan PPN ini.... ” tutur Anton.

Ketua Umum RED, Anton Soleh Hudin, berpesan bahwa dari berita hoax maupun pemberitaan yang ditemui, kita harus cermat dan mengetahui alasan kenaikan tarif PPN yang sebenarnya dilakukan, yaitu untuk pembangunan dan pertumbuhan negara dari dampak Covid-19.

Penulis: Nanda Wahyu Oktavia

Editor: Dwi Yuliyanti

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama